Dream - Pria paruh baya itu berjongkok di tengah lautan sampah. Topi cokelat dipakai terbalik. Kaos tanpa kerah warna biru donker, bergaris-garis pada bagian dada, melekat di badan. Bolong di bagian pundak kanan.
Jika melihat pria ini, sudah pasti Anda menyebut dia adalah pemulung. Memang, dia adalah pemulung sampah. Tapi selain itu, yang juga Anda harus tahu, pria dalam foto di atas adalah angota polisi.
Ya, dialah Bripka Seladi. Anggota Polresta Malang. Selain menjadi anggota polisi, dia juga memulung sampah untuk menambal kebutuhan hidup keluarga.
Satu hal yang harus kita acungi jempol, meski orang berpangkat, dia tak merasa canggung memungut barang bekas.
"Ini rezeki, kenapa harus dibuang-buang. Sampingan saja, satu jam atau dua jam waktu luang saya manfaatkan untuk kegiatan ini," kata Seladi, sebagaimana dikutip Dream dari Merdeka.com, Kamis 19 Mei 2016.
"Kenapa harus malu, ini rezeki juga," tambah pria kelahiran Dampit, Kabupaten Malang, 58 tahun silam ini.
Rabu siang itu, Seladi ditemui wartawan Merdeka saat berada di gudang sampahnya di kawasan Jalan Dr Wahidin, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Di gudang itu, tumpukan sampah menggunung. Kotor dan bau. Dia mengeluarkan sampah dari plastik besar warna hitam, dipilah bersama dua orang yang sehari-hari menemaninya.
Seladi mulai memungut sampah sejak 2006. Namun kini, dia tak lagi melongok dari bak sampah satu ke yang lain. Kini dia hanya mengepul hasil para pemulung lain.