Subhanallah.. Alami Lumpuh Selama 1,5 Tahun, Pemuda Ini Justru Bisa Menghafalkan 30 Juz Al Quran

Di balik musibah pasti ada hikmahnya. Hal itulah yang dialami olehAhmad Maki'ah Al Hafiz. Karena mengalami kecelakaan motor, ia terbaring lumpuh selama 1,5 tahun di atas kasur. Namun hikmahnya, dalam kurun waktu tersebut, ia bisa menghafal Alquran 30 juz. Subhanallah.


Setiap musibah harus disikapi dengan lapang dada dan ikhlas sebagai bagian dari takdir Allah SWT. Sikap bijak itu menjadi prinsip hidup bagi Ahmad Maki'ah Al Hafiz. Kala Hafiz mengalami kecelakaan motor tahun 2008 silam, tak sedikit pun ia berprasangka buruk kepada takdir tersebut. Malah ia meyakini bahwa di balik musibah itu akan melahirkan kekuatan dan energi yang positif.

Kecelakaan motor pria muda kelahiran Yogyakarta, 15 Maret 1990 silam tersebut bermula saat dirinya hendak melakukan tes beasiswa berupa ujian tertulis dan lisan. Motor yang dikendarinya bertabrakan dengan mobil.

Akibatnya, kedua tulang punggung dan lengan tangannya patah. Selama 1,5 tahun dirinya terbari di atas kasur. Untuk memulihkan patah tulangnya, dokter memasang penyangga tulang (pen) di dalam 4 tulangnya. Sebelum kecelakaan terjadi, dirinya memang sudah hafal 8 surat terpanjang dalam Alquran.

"Sebelum tes beasiswa, calon peserta harus ikut ujian tertulis di Pati, Jawa Tengah. Sebelum tiba di lokasi, daerah Purworejo, saya mengalami kecelakaan hebat. Kedua tangan dan tulang panggul saya patah," ujar Ahmad Maki'ah mengenang kecelakaan itu.

SYARATNYA IKHLAS
Menurutnya, calon peserta yang ingin kuliah di Universitas Al Azhar Cairo, Mesir atau universitas lain di daerah Timur Tengah, minimal harus memiliki hafalan 8 surat Alquran. Di balik musibah yang "memaksa" dirinya terbaring selama 1,5 tahun, firman - firman Allah 30 juz mampu dihafalkannya 100 persen.

Selama proses penyembuhan patah tulangnya, Ahmad sudah mengkhatamkan Alquran ratusan kali. Menurutnya, cara mudah menghafal Alquran adalah sederhana, yakni dengan membacanya berulang - ulang. Semakin terus - menerus dibaca dengan ikhlas tanpa rasa bosan, maka gafalan segera melekat pada ingatan pembacanya.

"Alhamdulillah, selama diberikan musibah, saya justru mendapatkan keberkahan yang luar biasa. Jika saat itu tidak kecelakaan, saya sudah berada di Mesir dan hanya hafal 8 surat saja. Namun dengan musibah ini, 630 juz sudah hafal di luar kepala," kenang Ahmad dengan mata berkaca - kaca.

Selain Ahmad Maki'ah, keluarga besarnya mulai dari kakek, nenek, ayah, ibu dua kakak dan dua adik perempuannya juga hafal Alquran. Artinya, dirinya memang berasal dari keluarga para penghafal Alquran. Kebiasaan baik ini sudah diwariskan secara terprogram kepada anak - anak, cucu - cucu dan cicit - cicitnya kelak.

Meskipun sebagai orang yang hafal Alquran, dirinya tidak hanya sekedar hafal bacaannya, akan tetapi dia juga berusaha menghafalkan tafsir doa makna dari bacaannya itu. Untuk meraih tujuan itu, selepas sembuh dari musibah, dia memutuskan untuk mengambil kuliah tafsir Alquran dan hadis di Makkah, Arab Saudi.

SETOR HAFALAN 4 JAM
Kini Ahmad telah menempuh beberapa tahun kuliah di Makkah. Selama proses belajar tersebut, dirinya juga menghafalkan ratusan hadis.

"Insya Allah target saya belajar di Makkah minimal 10 tahun. Kalau sekarang ini, saya belum ada apa - apanya dibandingkan dengan mereka yang sudah senior," ujar Ahmad merendah.

Selama di Makkah, Ahmad tidak hanya belajar saja. Jika ada waktu luang, ia menyempatkan berbaur dengan seluruh jemaah asal Tanah Air. Salah satu caranya menjadi pembimbing calon jamaah umrah atau haji., Biasanya hal ini dilakukan pada saat jamaah melakukan ziarah ke tempat - tempat tertentu.

Saat ini, Ahmad sudah hafal Alquran dan ratusan hadis. Untuk mempertahankan hafalannya itu, dirinya harus 'setor' hafalan setiap hari kepada para syekhnya. Selesai shalat Subuh, sekitar 3-4 jam, Ahmad harus membacakan surat - surat Alquran dan hadis - hadis tanpa harus melihat teks tertulisnya. Subhanallah.

Sumber : http://www.penesan.com